[Fanfiction] E for Es Kelapa Muda




Pinky sebal setengah mati. Ingin rasanya ia berteriak sekencang-kencangnya di kuping Mingyu. Biar. Biar dia tidak bisa mendengar sekalian. Sungguh, Kim Mingyu adalah makhluk paling menyebalkan yang ada di muka bumi.

Pinky sudah menunggu lebih dari satu jam, dan Mingyu tak kunjung datang. Padahal mereka sudah janji akan pergi bersama dan Mingyu juga berjanji akan menjemput Pinky di rumahnya. Tapi faktanya apa, batang hidung lelaki itu bahkan tidak muncul. Dan lebih parahnya lagi, Lelaki itu sama sekali tidak bisa dihubungi.

Sudah berulang kali Pinky mengirim pesan untuk Mingyu. Bahkan tak sekali juga ia menelepon lelaki itu. Tapi hasilnya nihil. Nomornya tidak aktif. Pesannya juga tidak dibalas. Kim Mingyu seolah hilang ditelan bumi.

Padahal empat jam yang lalu, Mingyu masih bisa dihubungi. Ia jelas-jelas ingat tentang perjanjian mereka, dan mengatakan bahwa ia akan menjemput. Sial. Ternyata Kim Mingyu hanya membual. Padahal Pinky sudah siap-siap sejak tadi.

Ah, seharusnya Pinky tidak termakan dengan janji-janji manis Kim Mingyu. Karena biasanya pun, Mingyu akan tiba-tiba membatalkan janji karena ada urusan mendadak. Tapi, biasanya. Kim Mingyu akan mengabari dulu. Tapi ini? Dia benar-benar hilang seratus persen.

“Pinky, kau dicari Mingyu.” Ibunya mengatakan dari balik pintu.

Wah. Bagus sekali. Pinky sudah siap-siap untuk meledak dan ingin mengumpat habis-habisan di hadapan Kim Mingyu.

Gadis itu mengambil tas kecilnya, berjalan keluar rumah. Dan menemukan Mingyu sedang berdiri di depan rumahnya. Melihat Pinky, lelaki itu langsung tersenyum tanpa dosa. Seolah tidak ada apa-apa yang terjadi. Sungguh menyebalkan.

“KIM MINGYU! AKU SUDAH MENUNGGUMU SELAMA  BERJAM-JAM YA ASAL KAU TAHU! KENAPA KAU HILANG TANPA KABAR SIH? AKU SUDAH MENGIRIM PESAN, MENELEPON, TAPI KAU SAMA SEKALI TIDAK BISA DIHUBUNGIII! KALAU TIDAK NIAT UNTUK PERGI DENGANKU LEBIH BAIK TIDAK USAAAH!”

Mingyu hanya mengangguk-angguk. “Sudah selesai marahnya?”

“BELUM!”

“Sebentar. Sebelum kau melanjutkan, lebih baik kau minum ini.” Mingyu menyerahkan kelapa muda yang atasnya sudah dibuka, dan sudah ada sedotannya. “Marah-marah kan juga butuh energi.”

“KIM MINGYU! KAU—“ lelaki itu sudah menyumpal mulut Pinky dengan sedotan.

“Minum dulu,”

Membuat gadis itu dengan terpaksa meminum es kelapa muda yang diberikan oleh Mingyu.

“Aku terlambat gara-gara beli ini. Tadi antrinya penuh sekali. Aku mau mengabarimu tapi ponselku baterainya habis.” Mingyu menjelaskan.

Pinky masih diam. Ia masih menikmati Es kelapa muda yang diberi Mingyu. Serius deh, Mingyu memang paling tahu bagaimana caranya supaya Pinky tidak marah. Panas-panas begini, minum es kelapa muda.

“Oh iya, aku juga beli ini.” Mingyu mengeluarkan sebuah gelang. “Happy Anniversary!

Tuh kan. Mingyu benar-benar menyebalkan. Bisa-bisanya dia melakukan hal manis seperti ini di saat Pinky hendak marah? Kalau begini kan, gadis itu jadi tidak bisa marah.

Fin



0 komentar:

Post a Comment