[Fanfiction] D for Drink




Pagi ini, Mark mendapat pesan dari Yuta. Pesan yang berhasil membuat Mark tidak sabar akan datangnya malam. Pasalnya, Yuta mengajak Mark untuk minum. Yah, sebagai perayaan kelulusannya, sekaligus sebagai perayaan legalnya seorang Mark Lee.

Mark senang bukan kepalang. Di dua puluh tahun hidupnya—sebenarnya sembilan belas sih—ia ingin sekali merasakan bagaimana rasanya soju. Dan yang lebih menyenangkannya lagi, ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk mencobanya karena Yuta dengan sangat baik hati akan menraktirnya.
Hm, walaupun agak sedikit aneh sih seorang Yuta tiba-tiba saja ingin menraktirnya. Tapi, siapa tahu memang dia sedang kesambet malaikat yang baik hati? Atau jangan-jangan, Yuta ingin minta tolong sesuatu pada Mark.

Mark menggelengkan kepala, berusaha mengusir pikiran-pikiran negatif yang terus bermunculan.
Ah iya, Mark jadi ingat jika ia belum membalas pesan Yuta dan menanyakan di mana mereka akan minum.

Di mana?

Rumahku. Jam delapan, ya.

Siapa saja?

Kau, aku, Johnny dan Taeyong.

***

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dan Mark sudah siap. Ia mengenakan kemeja kotak-kotak yang dipadu dengan celana jeans. Ia siap berangkat ke rumah Yuta, yang masih satu komplek dengannya.

Sampai di rumah Yuta, Mark melihat ada dua motor yang terparkir di luar. Jelas itu adalah motor milik Taeyong dan Johnny.

Mark langsung masuk, dan menuju ke halaman belakang rumah Yuta yang memang biasa untuk kumpul-kumpul. Di sana, terlihat Taeyong, Yuta dan Johnny sudah duduk melingkar. DI tengahnya terdapat daging babi yang sedang dibakar. Ketiganya tengah sibuk membolak-balikkan daging tersebut.

“Halo, Mark!” Yuta melambai ketika menyadari kehadiran Mark.

Lelaki yang baru saja menginjak umur dua puluh itu hanya tersenyum canggung, lalu ikut duduk bersama ketiganya.

Pandangan Mark menyisir sekeliling, mencari-cari di mana letak botol soju yang biasanya sepaket dengan daging bakar.

“Kau mencari ini, bukan?” Yuta mengacungkan sebuah gelas kecil yang di dalamnya sudah ada cairan berwarna putih yang Mark yakini sebagai soju.

“Ini,” Yuta menyerahkan gelas kecl itu pada Mark. Selanjutnya, menuangkan soju pada ketiga gelas lain.

“Selamat untuk Mark yang baru saja lulus!” teriak Johnny.

Cheers!” keempatnya mengadu gelas mereka terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Memangnya soju rasanya seperti ini, ya?

“Kok rasanya seperti sprite?

“Memang punyamu itu sprite.”

“LOH?”

“Kan kami mengajakmu minum, minum itu bukan berarti harus soju, kan?”


Fin


0 komentar:

Post a Comment