Sungguh, Yuqi amat sangat kesal dengan Guanlin. Hari ini
adalah hari ke empat setelah Guanlin dengan sukses membuat laptopnya rusak.
Ehm, sebenarnya, laptop Yuqi memang sudah agak rusak sih. Tapi gara-gara
Guanlin menumpahkan minumannya ke laptop gadis itu, sekarang laptop yang sudah
menemaninya selama lima tahun terakhir benar-benar rusak dan tidak bisa
dipakai.
Yuqi sudah membawanya ke tukang service laptop mana pun, tapi hasilnya nihil. Katanya, laptopnya
ini sudah terlalu lama. Ada beberapa komponen yang rusak dan itu sudah tidak
diproduksi lagi. Sialan, memang.
INI SEMUA SALAH
LAKI-LAKI TINGGI SOK KEGANTENGAN ITU.
Sebenarnya, Yuqi bukanlah anak yang pendendam. Pengecualian
untuk Guanlin. Habisnya, Guanlin sama sekali tidak mengucapkan kata maaf setelah
insiden itu. Dia hanya diam seolah tidak terjadi apa-apa. Ia bahkan
sempat-sempatnya masih bercanda dengan Seonho. SUNGGUH KURANG AJAR. Tidak
bertanggung jawab sama sekali.
Untung saja Yuqi sudah mempersiapkan diri dan menduga bahwa
laptopnya akan rusak suatu saat, maka ia sudah menyimpan semua data-data
pentingnya dalam harddisk. Mulai dari tugas, foto-foto, video, sampai drama pun
sudah ia simpan dalam harddisk. Seandainya tidak, mungkin ia bisa saja menyeret
Guanlin ke kantor polisi atas tuduhan penganiyaan terhadap laptopnya. Biar
lelaki itu sadar bahwa ia telah salah.
Sumpah. Guanlin itu benar-benar tak punya hati. Kemarin,
Yuqi sudah meminta tolong pada Shuhua untuk menanyakan kabar soal laptopnya.
Kira-kira begini;
“Yuqi, kabar laptopmu bagaimana?”
“Rusak. Benar-benar tidak bisa nyala lagi.” jawab Yuqi
keras-keras. Sengaja, agar Guanlin merasa bersalah, lalu meminta maaf
kepadanya.
“Lalu tugasmu?”
“Tahu deh, mungkin nanti aku harus susah-susah ke warnet
untuk mengerjakannya.” Jawab Yuqi.
Masih dengan suara keras supaya Guanlin yang
duduk di pojok belakang, bisa mendengarnya dengan jelas.
Padahal jawaban yang kedua itu bohong sih. Ke warnet
bukanlah suatu hal yang sulit karena jarak warung internet dengan rumahnya
hanya selisih beberapa langkah.
“Yang sabar ya.” Shuhua menepuk-nepuk bahu Yuqi. Dan pada
saat itu, Guanlin dengan percaya diri lewat di depan mereka berdua, dan
berjalan keluar kelas. Tanpa peduli dengan obrolan keduanya. Perlu digaris
bawahi. TANPA PEDULI.
Coba, bayangkan jika dirimu ada di posisi Yuqi? Bagaimana
tidak kesal?
“YUQIIII!” Ibu Yuqi memanggil dari luar kamar.
“Iyaaa!” Jawab gadis itu. Ia langsung bangkit dan berjalan
ke luar kamar.
“Ada apa, Ma?”
“Ada temanmu tuh.”
“Siapa?”
Mama Yuqi mengangkat bahu.
Yuqi berusaha mengingat-ingat apakah dia ada janji hari ini.
Tapi sepertinya tidak ada. Dan siapa pula yang datang ke rumahnya? Kalau itu
Seonho atau Shuhua, pasti Mama tahu karena Mama memang sudah mengenal keduanya.
Seingat Yuqi, hanya mereka berdua yang suka datang ke rumahnya
tanpa janji dahulu. Yah, karena memang mereka bertiga sudah berteman sejak SMP.
Masih bertanya-tanya, Yuqi berjalan ke teras dan mendapati
Guanlin duduk di sana. Lelaki tinggi itu langsung menoleh begitu Yuqi datang.
“Sedang apa?” tanya Yuqi agak judes.
“Aku mau minta maaf, sekalian memberikanmu ini.” Guanlin
memberikan tas laptop pada Yuqi.
Yuqi menerimanya.
Tas laptop kok berat
sekali, ya?
“Maaf ya, dari kemarin aku mau minta maaf tapi tidak enak
kalau minta maaf tanpa mengganti. Aku dari kemarin sudah berusaha untuk mencari
yang sama seperti punyamu. Tapi tak kunjung ketemu. Jadi aku belikan yang
berbeda.”
Yuqi sama sekali tidak maksud dengan apa yang dikatakan
Guanlin. Sebentar, otaknya masih mencerna kalimat-kalimat yang terlontar dari
lelaki yang ada di hadapannya.
“Belikan yang berbeda?”
Guanlin mengangguk. “Maaf ya.”
“Kau membelikanku laptop?”
Guanlin mengangguk lagi.
“SUNGGUH? Astaga!” Yuqi rasanya ingin menangis saja. Ia
tidak habis pikir bisa-bisanya Guanlin membelikannya laptop? Maksudnya, hei,
laptop kan bukan barang yang murah?
“Kenapa? Kau tidak suka?”
“Bukan begitu. Tapi sebenarnya kau tidak perlu membelikanku
laptop. Aduh, aku jadi tidak enak kalau begini.”
“Loh kenapa? Kan aku sudah merusakan laptopmu. Sudahlah,
terima saja.”
“Ta-tapi, GUANLIN!”
Guanlin sudah terlebih dahulu keluar pagar dan masuk ke
mobil.
fin
0 komentar:
Post a Comment