[Fanfiction] Q for Question

Image result for question tumblr


Mingyu memandang secarik kertas yang baru saja ia dapatkan dari seseorang tak dikenal. Katanya sih, ada perempuan yang mengirimnya untuknya. Tapi seseorang yang baru saja mengirim pesan itu tak berbicara lebih jauh mengenai perempuan tersebut. Dalam kertas itu pun, hanya ada satu kalimat; Sebuah kalimat pertanyaan.

Membaca pertanyaan itu membuat jantung Mingyu seolah berhenti berdetak. Ketakutan langsung menyergap tubuhnya. Tanpa berpikir lebih panjang, mingyu berusaha pergi sejauh mungkin.

Lelaki tinggi yang semula ingin menghabiskan waktu di kafe untuk menikmati pemadangan turunnya salju dari balik kaca, mengurungkan niatnya. Ia langsung ingin pulang saat itu juga, sebelum bertemu dengan perempuan yang katanya memberikan kertas itu.

Persetan dengan kopi yang baru saja ia pesan. Ia mau kabur.

Kim Mingyu langsung keluar dari kafe, dan masuk ke dalam mobilnya. Ia mengemudi menuju ke apartemen Wonwoo—sahabatnya. Karena ia pikir, apartemennya bukanlah tempat yang aman. Ia harus berlindung. Entah dari siapa. Yang jelas, dari perempuan yang katanya memberikan kertas itu.

Kalau saja itu kali pertama Mingyu mendapat surat, mungkin ia akan bersikap biasa saja. Namun, ini sudah yang ketiga kalinya. Surat itu selalu berisi tentang tiga pertanyaan.  Pertanyaan yang berhasil membuat Mingyu ketakutan setengah mati.

Isi pertanyaan itu adalah:

Tidak bisakah kau mati saja?
Ugh, kenapa kau masih hidup?
Apa kau mau mati di tanganku?

Awalnya ia berpikir itu orang iseng. Tapi orang iseng mana yang mengirim surat dengan pertanyaan macam itu? Terlebih lagi ia mendapatkan kertas itu di berbagai tempat. Menandakan bahwa si pengirim jelas mengikuti Mingyu.

***

Mingyu baru saja sampai di apartemen Wonwoo. Namun  ketika lelaki itu hendak memencet bel, sebuah peluru menembus kepalanya. Badan Mingyu langsung ambruk, dan darah segar mengalir dari kepalanya.

Mendengar suara tembakan, Wonwoo langsung keluar dari apartemennya. Ia langsung disambut dengan tubuh Mingyu yang sudah tak bernyawa, dan seorang perempuan yang berjongkok di sebelahnya.

“Hei, kau baik-baik saja?” tanya Wonwoo.

“Tentu. Lihatlah siapa yang akhirnya mati.” Jawab perempuan itu.

Wonwoo tersenyum, “Kerja bagus, Minkyung. Sepertinya kita harus bergegas pergi dari sini.”


fin

0 komentar:

Post a Comment