Pergi.

Tak ada lagi orang yang  akan membuat keributan di kelas. Tak ada lagi orang yang akan duduk di sebelahmu. Tak ada lagi orang yang akan mendengar cerita-ceritamu. Tak ada lagi orang yang akan mengajarimu pelajaran matematika.

***

Kau sedang berjalan menuju sekolah. Hujan deras sedang mengguyur. Samar-samar kau mendengar suara jeritan. Kemudian disusul oleh suara mobil yang menbarak orang. Kau menoleh.  Kemudian berlari menuju asal suara.

Sebuah kejadian tragis baru saja terjadi. Seseorang baru saja ditabrak. Tubuhnya berlumuran darah. Parahnya lagi mobil yang baru saja menabrak, hilang entah ke mana.

Kau menghampiri tubuh yang tergeletak di jalan itu. Betapa kagetnya dirimu ketika melihat orang yang berlumuran darah adalah sahabatmu sendiri.

Kau meletakkan jari telunjuk di depan hidungnya. Kauberharap dia masih bernafas. Tapi sayangnya, tidak ada secuil angin pun yang keluar dari hidungnya.

Kaumeletakkan telingamu di atas dadanya. Berharap mendengar suara detak jantung di sana. Tapi sayang, detak jantung sudah tidak terdengar lagi.

“Alice, bangun.” Kau menggoncang-goncangkan tubuhnya. Berharap dia akan bangun. Tapi percuma. Alice pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

169 kata. #FFOrangKedua.

0 komentar:

Post a Comment