[Fanfiction] N for Necklace



Hari ini, Ong Seungwoo merelakan waktu istirahatnya demi bertemu dengan sang kekasih. Yang sudah sejak beberapa hari lalu uring-uringan karena sang kekasih tidak datang ke acara kelulusannya. Bukannya lelaki itu tidak mau, tapi tugas-tugas kuliah yang menumpuk dan acara-acara di kampusnya tidak bisa ditinggal.

Maka untuk menebus kesalahannya, lelaki itu mengajak sang kekasih—Kim Doyeon—untuk jalan-jalan. Oh, tak lupa juga lelaki itu sudah mempersiapkan sebuah hadiah kelulusan yang kemarin ia beli.

Lelaki itu kini sudah berada di depan pintu apartemen yang bertulisan angka 702. Milik seorang gadis yang ia tembak tujuh bulan lalu. Baru saja hendak menekan bel, pintu apartemen sudah terbuka. Kim Doyeon berdiri di hadapannya. Mengenakan crop tee berwarna hitam yang dipadupadankan dengan skirt yang juga berwarna hitam.

Keduanya bertatap-tatapan sesaat, sebelum Ong Seungwoo kemudian mendorong bahu Kim Doyeon—kembali masuk ke apartemennya.

“Kau mau apa?”

“Diam dulu.”

Ong Seungwoo lalu berjalan ke belakang Doyeon, membuat gadis itu ikut memutar badannya. Tapi lelaki itu kembali memutar badan sang kekasih. “Lihat ke sana. Aku tahu aku memang tampan, tapi sebaiknya kau jangan menoleh.”

Ha. Sungguh sebuah kepercayaan diri yang menyebalkan. Ya, tapi mau bagaimana lagi. Kekasih Kim Doyeon itu memang benar-benar tampan.

Ong Seungwoo mengambil sesuatu dari dalam sakunya, lalu memakaikan benda itu—sebuah kalung—di leher Doyeon. Membuat Doyeon sedikit kaget karena tiba-tiba ada benda logam yang menyentuh lehernya. Terlebih lagi, ketika Ong Seungwoo menyampirkan anak-anak rambut Doyeon ke bahu kanan.

“Selesai,” ucap Ong Seungwoo setelah selesai memasangkan kalung pada Doyeon.

Seongwoo memutar tubuh Doyeon, “Wah, cantik sekali.”

“Aku memang cantik, tahu.” Doyeon mengibaskan rambutnya. Membuat lelaki yang di depannnya memperlihatkan ekspresi jijik.

“Ew. Lagipula siapa yang bilang kau cantik?”

“Dih. Jelas-jelas baru saja kau mengatakan itu padaku.”

“Ehm, sepertinya kau salah paham. Yang kumaksud itu kalungnya.”

Selanjutnya, pukulan yang bertubi-tubi menyerang lengan seorang Ong Seungwoo.

0 komentar:

Post a Comment