***
"Halo dek" suara itu terdengar diiringi dengan langkah kaki.aku pura pura tak peduli. aku pura pura tak mendengar perkataanya. aku berusaha tak mngalihkan pandanganku. terlalu sakit rasanya, melihat seorang kakak yang menghianati adiknya sendiri. ini lebih sakit, dibandingkan dengan sahabat yang menghianati sahabatnya. ini beda, dia kakakku, kami satu darah. ta,tapi kenapa? kakak setega itu? kenapa? apakah hanya ada satu lelaki di dunia ini? sampai - sampai kakak merebut pacar adiknya sendiri? sungguh, sesuatu yang gila. sesuatu yang tak dapat kumengerti. ini abstrak. seperti perasaanku saat ini. aku tak tau harus berbuat apa. aku tak bisa melupakan kejadian tadi. tak bisa secepat ini. aku juga tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. apa aku harus memutuskan dia? dan memaafkan kakakku begitu saja? itu sulit. sangat sulit. baiklah, mungkin itu pilihan terbaik. yah,, paling baik. tapi, aku tak mau bertemu kakakku. setidaknya, untuk beberapa hari kedepan.
"kak, aku lagi sibuk" ucapku cuek.
"oke" dia pergi meninggalkanku. pergi tanpa dosa.
aku menangis. lagi. aku benar benar seperti orang bingung. oke, aku harus move on. move on. yah, mungkin semua ini berat. tapi inilah yang harus kulakukan. aku harus secepatnya memutuskan dia. secepatnya.
0 komentar:
Post a Comment